Sunday, 22 January 2017

LATHOIF


Lathoif adalah sistem cakra tubuh versi islamiyah dalam pembelajaran hikmatul auliyah bahwa lathif dalam tubuh kita perlu dibersihkan agar kita mencapai martabat yang tinggi dan terhindar dari nafsu-nafsu yang menjerumuskan perjalanan hidup dan spiritual kita.
Jisim Latif maknanya adalah bagian diri yang halus atau gaib, atau bila dalam tradisi esoteris biasanya disebut sebagai Lapisan Tubuh Energi (LTE). Selain mempunyai tubuh fisik, manusia juga mempunyai tubuh energi.
Manusia mempunyai 7 lapisan tubuh energi yang masing-masingnya terkait dengan Cakra-cakra utama.
Adapun ketujuh lapisan tubuh tersebut adalah :
✔Tubuh pertama, sebenarnya ada 2 yaitu tubuh fisik dan tubuh eterik dobel tapi dianggap 1 tubuh (ada di dimensi ke-3 fisik dan non fisik) dengan pusat energi di Cakra Dasar.
✔Tubuh kedua namanya adalah tubuh Emosi engan pusat energi di Cakra Sex.
✔Tubuh ketiga namanya adalah tubuh Mental/Trauma engan pusat energi di Cakra Pusar.
✔Tubuh keempat namanya adalah tubuh Intuisi engan pusat energi di Cakra Jantung.
✔Tubuh kelima namanya adalah tubuh Atma engan pusat energi di Cakra Tenggorokan.
✔Tubuh keenam namanya adalah tubuh Monad engan pusat energi di Cakra Ajna.
✔Tubuh ketujuh namanya adalah tubuh Ilahi engan pusat energi di Cakra Mahkota.
Ketujuh lapisan tubuh ini bisa dibayangkan seperti lapisan kulit bawang, dengan hukum yang berlaku : Lapisan diatas meliputi lapisan dibawahnya. LTE [Lapis Tubuh Energi] ke Tujuh dapat mengakses dan mengendalikan LTE ke Enam hingga lapisan tubuh Pertama, tetapi LTE Pertama tidak dapat mengendalikan / mengakses LTE ke dua dan diatasnya. Itu yang saya maksud dengan meliputi.
NAMUN sangat perlu dipahami, karena Basis (default) Kesadaran manusia (hidup) berada di tubuh fisik. Jika pada lapisan-lapisan bawah tubuh energi bermasalah (kotor), maka dapat menjadi penghalang (HIJAB) untuk mencapai kesadaran atau menggunakan potensi kemampuan lapisan energi yang berada diatasnya.
✔Lapis Tubuh Energi Pertama : Tubuh Fisik
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh pertama berhubungan dengan Chakra Dasar.
LTE pertama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tubuh fisik. Seseorang yang berniat mengolah dan memanfaatkan potensi Tubuh Energi dan potensi Tubuh Cahayanya, harus merawat kesehatan LTE pertama ini dengan cara menjaga keseimbangan kebutuhan tubuh fisik seperti:
👉Makan & Minum. Makanlah makanan yang halal (baik cara perolehan maupun kandungan dzatnya), baik dan teratur, tidak berlebihan, serta gizi yang baik. Makanan yang didapatkan secara haram akan mengotori LTE ini.
👉Hubungan Seks. Lakukan secara halal dan tidak berlebihan.
👉Olah raga secara cukup dan teratur. Tubuh fisik kita tidak bisa terus-menerus berdiam diri, ia harus digerakkan secara teratur. Sudah sangat jamak diketahui bahwa jika tubuh ini kurang gerak maka penyakit-penyakit akan numpuk, begitu juga sirkulasi energi yang ada kurang aktif.
👉Istirahat dan tidur yang cukup untuk memulihkan energi.
Lakukan aktifitas makan, minum, berhubungan seks, olah-raga secara seimbang, jangan melampaui batas (berlebihan/kekurangan) karena dapat merusak, menjadikan lapisan tubuh pertama menjadi kotor / bermasalah.
Dalam agama islam, mungkin kita bisa merujuk pada sebuah hadist yang sangat populer, kira-kira intinya adalah sbb: ”Berhentilah makan sebelum kenyang”. Mengapa kita dinasihatkan demikian? Mungkin, jawabannya kurang-lebih adalah demikian:
Kekenyangan dapat membawa dampak yang kurang bagus bagi tubuh fisik, menjadi ”endut”.
Kekenyangan dikhawatirkan hanya memperturutkan nafsu belaka, sehingga tumbuh sifat serakah.
LTE Pertama ini saya sebut sebagai Lapisan Tubuh NAFSU karena sangat terkait dengan nafsu untuk pemenuhan kebutuhan tubuh fisik: libido, syahwat, lapar, haus.
Jika nafsu-nafsu makan, minum, berhubungan seks, bergerak, yang melekat dan sebagai driver untuk menjaga kelangsungan hidup tubuh fisik ini terlalu menonjol (berlebih) maka lapisan tubuh pertama ini akan menjadi kotor dan bisa menjadi Hijab untuk mengakses potensi-potensi LTE diatasnya.
Kekotoran bisa terjadi, bukan hanya sebagai ”akibat” dari tindakan (action), tetapi ”hanya” dalam tataran fantasi dan imajinasi pun sangat mungkin membuat lapisan tubuh energi ini menjadi kotor. Ketakutan / kekhawatiran yang berlebih akan terputusnya kelangsungan (sumber) rizki (makan) pun dapat mengotori LTE ini.
Jika LTE Pertama ini kotor, Bagaimana mengatasinya?
Dalam agama islam, secara preventif banyak ”pasal” yang mengatur masalah ini, seperti menjaga pandangan dari hal-hal yang haram dan diharamkan, menutup aurat, tidak berdua-duaan dengan yang bukan muhrim, puasa sunnah, puasa wajib, tidak makan daging babi, bangkai, darah, minum-minuman keras dan lain sebagainya. Puasa juga dapat dilakukan sebagai tindakan kuratif. Taubat dan istighfar yang dilakukan secara tepat dapat membersihkan kekotoran lapisan tubuh pertama ini.
Lapis Tubuh Energi Kedua : Tubuh EGO [tubuh eterik atau tubuh prana].
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kedua ini berhubungan dengan Chakra Seks.
✔Lapisan Tubuh Energi kedua saya sebut sebagai Tubuh EGO, secara umum mungkin dikenal sebagai tubuh eterik atau tubuh prana. Whatever-lah… belum ada undang-undang atau konvensi yang mengatur penamaan ini.. hehehe..
Jika LTE pertama adalah tempat nafsu untuk pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan tubuh fisik, maka LTE Kedua adalah tempat beradanya nafsu untuk pemenuhan Citra diri, harga diri, gengsi, dll. Pada lapisan inilah terdapat hasrat, ambisi, keinginan-keinginan. Aku ingin begini, aku ingin begitu.. persis lagunya Doraemon. Hasrat, ambisi, adalah fitrah manusia yang dapat mendorong manusia untuk selalu menjadi lebih baik dalam segala hal: sosial, ekonomi, ilmu-pengetahuan, teknologi, spiritual, dll.
Lapisan Tubuh Kedua ini meliputi (dapat mengakses) lapisan Tubuh Pertama. Jika potensi ‘hasrat’ dipadu dengan nafsu seks maka akan menjadi dorongan untuk melakukan aktifitas seksual, begitu pula jika hasrat dipadu dengan nafsu makan, mungkin hasratnya tidak sekedar makan, tetapi ingin makanan yang lebih bergizi dan bergengsi, jadilah kegiatan makan yang tidak sekedar makan.
Jika hasrat, ambisi dan keinginan ini dibiarkan bebas, maka akan terjadi pelanggaran fitrah manusia. Manusia adalah makhluk yang cenderung melampaui batas. Ambisius, Mau menang sendiri, Serakah, tamak... Ketika hasrat ini diperturutkan menjadi bebas, kebablasan, maka LTE Kedua menjadi kotor yang akan menjadikan hijab dan sulit bagi kita (dikesadaran fisik) untuk memanfaatkan potensi-potensi lapisan tubuh energi diatasnya.
Dibalik hasrat, ambisi dan keinginan-keinginan, terdapat unsur-unsur pelengkap seperti : Berani dan Takut, Kecewa dan Puas, sakit hati dan senang hati. Takut adalah hal yang wajar, merupakan indikasi bahwa kita belum paham terhadap apa yang sedang/akan kita hadapi, tetapi Ketakutan adalah lain soal. Ketakutan menjadikan tubuh energi kita lemah, dan keberanian menjadikan kita kuat. Namun keberanian tanpa memperhatikan moral, etika, agama, dll, akan membuat Lapisan Tubuh Energi kedua ini menjadi kotor.
✔Lapis Tubuh Energi Ketiga : Tubuh Astral / Tubuh Emosi
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh ketiga ini berhubungan dengan Chakra Solar Plexus.
Lapisan tubuh ketiga sering disebut sebagai tubuh astral, namun saya lebih suka menyebutnya sebagai Tubuh EMOSI. Mengapa? Karena pada lapisan tubuh energi inilah bersemayamnya segenap perasaan kita seperti: senang - susah, kecewa - puas, sakit hati, gembira - sedih, marah, takut - berani, dll.
Ketika kematian menjemput (Ruh ditarik pulang), lapisan tubuh pertama dan lapisan tubuh kedua akan mati dan terurai menjadi unsur-unsur alam semesta pembentuknya, sehingga mereka kehilangan Nafsu dan Hasrat. Lapisan tubuh ketiga, kelangsungannya tergantung dari ’status perasaan’ yang disandangnya. Ikhlas-kah ketika ia meninggal dunia? Tidak-terimakah? Bila orang tersebut meninggal dalam kondisi marah, dendam, kecewa, sedih, dengan kata-lain ”tidak berserah-diri kepada (takdir) Allah”, maka ia akan terus ”hidup” di alam energi dengan membawa emosi kemarahan itu. Ia tidak dapat meneruskan perjalanannya, untuk menunggu di alam penantian yang seharusnya, yang enak, bila seluruh unsur energi – perasaan tersebut telah musnah. Tak ada kelekatan lagi.
Ingat pesan Allah SWT dalam Al Qur’an: ”.. dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri”. Berserah diri = Unbinding dari hal-hal duniawi atau apapun, kecuali hanya kepada Allah SWT.
Maka tak heran seseorang yang sudah meninggal dunia, untuk ”sementara waktu” dapat menampakan diri kepada orang yang masih hidup. ”Sementara waktu” disini bisa berarti beberapa hari hingga beberapa ratus tahun, atau selamanya hingga yaumil kiyamah kelak. Waallahua’alam.
Tubuh ketiga merupakan duplikat tubuh fisik. Tubuh emosi setiap orang memiliki bentuk yang sempurna (utuh) meski saat hidup orang tersebut mempunyai cacat pada tubuh fisiknya. Perbedaannya dari satu orang ke orang yang lain adalah: ada yang pucat, berseri, cerah, dll.
Tubuh emosi inilah yang digunakan untuk melakukan perjalanan keluar tubuh atau perjalanan astral, Out of Body Experience, atau Rogoh Sukmo.
✔Lapis Tubuh Energi Keempat Tubuh PIKIRAN/Tubuh Mental atau Tubuh Psikis
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh keempat ini berhubungan dengan Chakra Jantung.
Lapisan tubuh keempat, saya pribadi lebih senang menyebutnya sebagai Tubuh PIKIRAN tempat beradanya pikiran kita - MIND. Banyak orang menyebutnya sebagai tubuh mental atau tubuh psikis. Whatever lah...
Beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Pikiran adalah:
Berpikir
Imajinasi dan Visualisasi
Fantasy dan Berkhayal
Mimpi
Fantasy membayangkan suatu keadaan, kesenangan. Berhati-hatilah dengan fantasi ini, jangan pernah ber-fantasi buruk, jorok misalnya. Karena apa yang kita fantasikan benar-benar terwujud di alam energi ini dan dapat dilihat oleh semua makhluk di alam energi dilevel ini. Maka bukan suatu kebetulan, jika ketika seorang sedang berfantasi jorok lantas mengalami seolah-olah benar-benar merasakan yang difantasikan atau terkadang sering mimpi bersama ”orang” yang di-fantasi-kannya.
LTE Pertama, Kedua dan Ketiga pada dasarnya merupakan bagian dari LTE Ke empat ini.
Orang yang telah mengembangkan kemampuan LTE Keempat ini, akan mendapatkan kemampuan yang dikenal sebagai Extra Sensory Perception (ESP) - mendengar dan melihat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, melihat dan mendengar bukan menggunakan indera-indera ragawi. Kemampuan ESP bertumbuh secara bertahap, dapat saja saat ini hanya dapat menerka apa yang dipikirkan orang lain, lalu sampailah ia dapat 'melihat' apa yang dipikirkan orang lain. Bagaimana cara melatih dan memperbesar kemampuan ESP ini? Silahkan Pelajari Di Sini...
ESP: Telepati, Clairvoyance, Projeksi pikiran dan Membaca pikiran adalah potensi dari tubuh pikiran ini, sedang Pola Pikir (Mindset) adalah bagaimana isi dari Pikiran kita tertata. Hukum Ketertarikan (Law of Attraction) bekerja pada level energi ini.
✔Lapis Tubuh Energi Kelima : Tubuh KESADARAN ENERGI
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kelima ini berhubungan dengan Chakra Tenggorokan.
Potensi apa yang yang dimiliki oleh lapisan tubuh kelima ini?
Lapisan tubuh kelima adalah Tubuh KESADARAN ENERGI. Seseorang dengan lapisan tubuh kelima yang telah berkembang sempurna, jika ia tertidur, maka hanya tubuh fisiknya saja yang tidur sedangkan tubuh energinya tetap sadar. Sadar pada saat tertidur.
Ketika bermimpi, ia sadar bahwa ia sedang berada di alam mimpi. Ketika tubuh fisiknya sedang dibius (anestesi), maka ia tetap sadar dan dapat melihat tubuh fisiknya yang sedang dioperasi – tanpa merasa sakit tentunya.
Sangat jarang orang yang memiliki Lapisan Tubuh Energi Ke Limanya yang telah berkembang sempurna, sebagian besar ”hidup kita”, default kesadaran kita ”parkir” ditubuh fisik (materi). Banyak orang menyebut bahwa kita, dengan kesadaran yang parkir ditubuh fisik, berada dalam keadaan ”tertidur”, mati dalam hidup.. (atau hidup dalam mati ya?.. ).
✔Lapis Tubuh Energi Keenam : Tubuh KESADARAN COSMIC
Lapisan tubuh energi keenam ini berkaitan dengan chakra Ajna yang terletak diantara kedua mata.
Lapisan tubuh keenam disebut sebagai Tubuh KESADARAN COSMIC. Melalui tubuh ini, seseorang bisa melihat alam semesta ini dengan gamblang. Anda bias berjalan-jalan meninggalkan planet bumi kita yang biru, semakin lama semakin terlihat mengecil. Anda bias melintasi langit.
✔Lapis Tubuh Energi Ketujuh : Tubuh KESADARAN RUH AL-QUDS/NUR MUHAMMAD
Ruh Al-Quds inilah yang membawa penjelasan kemisian seseorang, untuk apa seseorang diciptakan Allah, secara spesifik orang-per-orang. Dengan kehadiran Ruh Al-Quds, seseorang menjadi mengerti misi hidupnya sendiri. Mereka-mereka yang telah dianugerahi Kesadaran Ruh Al-Quds inilah yang disebut sebagai ‘ma’rifat’, dan telah mengenal diri sepenuhnya.
“Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa Rabbahu,” kata Rasulullah. Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Rabb-nya. Dengan kehadiran Ruh Al-Quds ke dalam jiwanya, seseorang menjadi mengenal dirinya, mengerti kemisian dirinya, dan mengenal Rabb-nya melalui kehadiran Ruh-Nya itu.
Dengan mengenal dirinya secara sejati, maka mulailah seseorang ber-agama secara sejati pula. “Awaluddiina ma’rifatullah,” kata Ali bin Abi Thalib kwh. Awalnya ad-diin (agama) adalah ma’rifatullah (mengenal Alah). Jadi berbeda dengan pengertian awam bahwa mencapai makrifat adalah tujuan beragama, justru sebaliknya: ma’rifat adalah awalnya beragama, ber-diin dengan sejati.
Keasadaran Ruh Al-Quds, ini ada juga yang menyebut dengan KESADARAN RUH ILAHI. Karena melalui kesadaran inilah Allah SWT memancarkan dengan sempurna Nur-Nya ke dalam diri manusia. Sehingga dalam faham kejawen, Ruh Al-Quds inilah yang disebut dengan Rasul Sejati.
Inilah Konsep ‘trinitas’ yang dikembalikan oleh Qur’an kepada hakikatnya semula: Allah, Ruh Al-Quds, dan jasad sang Insan Kamil. Pengertian trinitas ini, seiring dengan berjalannya waktu dan jauhnya aliran doktrin dari mata-airnya, perlahan berubah menjadi sesuatu yang abstrak: tiga tetapi satu dan satu tetapi tiga.
Namun Rasulullah melaui Qur’an, secara halus mengembalikan khazanah tritunggal ini kepada esensinya: bukan zatnya yang satu sekaligus tiga, tetapi sebenarnya yang terjadi adalah Allah dan Insan Kamil, melalui kehadiran Ruh Al-Quds, telah sepenuhnya selaras dan menjadi satu kehendak. Apapun perbuatan, perilaku dan kehendak seorang Insan Kamil akan sepenuhnya sesuai dengan kehendak Allah. Sedangkan Allah-nya sendiri, sebagai zat, tetap hanya satu. Inilah yang dikembalikan: Allah itu satu, tidak memiliki anak, dan anggota sistem ke-tiga-an itu terpisah, baik secara hakikat maupun zat. Wujudnya satu, bukan tiga.
Siapa saja Insan Kamil itu? Mereka adalah semua orang yang telah dianugerahi Allah Ruh Al-Quds ke dalam jiwanya. Semua Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Isa as, dan para orang suci yang ber-maqam rahmaniyah dan rabbaniyah, adalah Insan Kamil.
Lapisan puncak tubuh energi inilah batas atas perjalanan tubuh energi hingga bertemu dengan keadaan non-eksistensi, kekosongan, tidak ada apa-apa. Mungkin inilah yang dikatakan oleh orang-orang sufi sebagai Alam Fana, atau kepercayaan timur lainnya mengatakannya sebagai Nirwana yang artinya kosong, kekosongan. Tidak ada apa-apa diketinggian alam puncak ini. Kita bisa menyadari tidak ada apa-apa, benar-benar awang-uwung disini. ”saya” pun sudah lenyap.
Fana bukanlah tujuan akhir dari perjalanan Mengenal Diri kita. Fana hanyalah puncak dari kesadaran tubuh energi kita. Jadi Jangan terjebak dan berhenti pada lapis ke tujuh alam energi ini. Jangan karena tidak melihat apa-apa lantas berucap: ”oh.. tidak ada apa-apa selain aku. Akulah Sang Kebenaran”. Agar tidak terjebak, menjadi musryk, prinsip tauhid: La ilaha ilallah - Tiada tuhan selain ALLAH, harus tetap kita pegang teguh, sampai kapanpun.

No comments:

Post a Comment