Kekuatan Energy Nur Ilahi
Adalagi satu kekuatan yang tersembunyi didalam tubuh manusia, yaitu energy Ilahi atau Nur Ilahi. Energy Nur Ilahi ini jauh lebih dahsyat dari tenaga dalam murni ataupun tenaga dalam hikmah(kontak). Orang yang rajin menjalankan ibadah sholat, zikir, puasa, membaca Qur’an dan lain sebagainya akan mendapat perlindungan dari Energy Nur Ilahi yang memancar disekitar tubuhnya. Energy ini akan bekerja secara otomatis melindungi yang bersangkutan dalam keadaan kritis dan darurat. Umumnya orang yang memiliki energy ini tidak menyadari keberadaan energy tersebut, ia baru mengetahui jika ada suatu kejadian atau peristiwa darurat yang menyebabkan kekuatan tersebut bekerja dengan sendirinya. Kekuatan energy ini tidak bisa dipertontonkan atau dibuat peragaan untuk menarik minat dan perhatian orang lain.
Pada orang yang rajin beribadah, berzikir dan melakukan sholat dengan khusuk dan benar , Energy Nur Ilahi ini akan muncul dengan sendirinya. Namun kebanyakan mereka tidak menyadari keberadaan kekuatan tersebut didalam dirinya. Kekuatan tersebut akan muncul secara otomatis ketika berada dalam keadaan darurat atau kritis memberikan perlindungan kepada orang yang bersangkutan. Pada diri orang yang memiliki rasa tawakkal yang tinggi kepada Allah, kekuatan tersebut juga akan muncul secara otomatis ketika yang bersangkutan menghadapi keadaan darurat atau kritis.
Energy Nur Ilahi merupakan kekuatan bathin yang memancar dari Ruh seseorang . Energy ini bersifat kekal melindungi Ruh dan tubuh yang bersangkutan dalam kehidupan dunia, alam barzakh dan alam akhirat kelak. Dipadang Mahsyar energy ini akan terlihat berupa cahaya yang memancar disekitar tubuh orang yang ber-iman sebagaimana disebutkan dalam surat al Hadit ayat 12 :
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. (Al Hadit 12)
Energy ini akan terus meningkat tergantung pada kerajinan yang bersangkutan melaksanakan semua ritual sholat, zikir, puasa dan membaca Qur’an seperti tersebut diatas.
Orang-orang saleh, para wali Allah umumnya memiliki energy ini. Kita banyak mendengar kisah menakjubkan dari para wali Allah dan orang yang saleh yang hidup dizaman dahulu maupun zaman sekarang. Tahun 1982 ketika Gunung Galunggung meletus ajengan Kikisik tidak ikut mengungsi, walaupun desanya sangat dekat dari kepundan Gunung Galunggung yang sedang murka. Ia tetap bertahan menetap didesanya, dan anehnya batu yang dimuntahkan Gunung Galungung semuanya terbang melewati desanya. Bahkan ketika lahar mulai turun dari lubang kepundan, lahar tersebut terbelah dua ketika harus melalui desa kikisik. Desa tersebut selamat dari terjangan lahar panas , berkat karomah dari energy Ilahi yang dimiliki ajengan Kikisik tersebut.
Energy Ilahi berasal dari Nur Allah yang diberikan kepada hambanya yang ber-iman, saleh, takwa , tawakkal serta selalu ingat pada-Nya dengan berzikir dan mengerjakan shalat. Energy ini bersifat abadi mempunyai kemampuan yang tak terbatas, melindungi diri (Ruh serta jasad) seseorang selama hidup didunia, alam barzakh, dan alam akhirat. Inilah energy tertinggi yang dimiliki seorang manusia. Energy ini bekerja secara otomatis melindungi seseorang dari berbagai keburukan, kejahatan serta bencana yang mengancam dalam perjalanan hidupnya didunia maupun diakhirat. Energy ini memang tidak bisa diperlihatkan atau diperagakan seperti tenaga dalam murni atau kontak, namun ia akan bekerja secara otomatis dalam keadaan darurat atau keadaan tertentu. Energy inilah yang menimbulkan maunah pada orang saleh atau para wali Allah.
Allah menjelaskan tentang Nur Ilahi ini dalam surat An Nur ayat 35-38
35- Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
36- Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,
37- laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.
38- (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (An Nur 35-38)
Jika anda ingin melatih dan meningkatkan energy Nur Ilahi pada diri anda kerjakanlah sholat dengan khusuk dan benar, lakukan zikir asma’ulhusna dengan rutin setiap hari, perbanyak membaca Qur’an, selalu ingat Allah ketika berdiri, duduk dan berbaring, kerjakan amal saleh jauhkan diri dari perbuatan maksiat. Insya Allah anda akan selamat hidup didunia dan akhirat. Tenaga dalam murni maupun kontak (hikmah) tidak ada artinya jikia dibandingkan dengan energy Nur Ilahi .
Cara Mendapatkan Nur Ilahi Allah sebagai maha sumber dari segala sumber cahaya yang meliputi seluruh alam semesta berkuasa memberikan Nur-Nya kepada siapa saja yang ia kehendaki diantara manusia kapan saja dan dimana saja tergantung manusia yang mana yang Ia pilih dan orang yang tidak diberikan Nur Ilahi maka tidak akan ada pancaran apapun pada hatinya.
Ada Dua Cara Untuk Mendapatkan Nur Ilahi -
Wahbi atau Ladunni : Nur Ilahi yang diberikan langsung oleh Allah kepada manusia melalui wahyu atau ilham tanpa ada usaha dan dalam tempo yang singkat, seperti: Nur yang diberikan Allah kepada Nabi Musa untuk bekal dakwah dalam memberi petunjuk kepada Bani Israil. Firman Allah : ”Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia”. (al An’am : 91)
- Kasbi atau Ikhtiyari : Nur Ilahi yang diperoleh manusia melalui usaha yang sulit dan dalam masa yang sangat panjang tergantung dengan keimanan dan sejauh mana mereka berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Dalam kondisi khusuk berzikir kepada Allah, mengosongkan hati dari sifat-sifat yang buruk dan pengaruh duniawi, kemudian memohon kepada Allah untuk memperoleh datangnya, tumbuhnya Nur Ilahi masuk kedalam tubuh kita, sebagaimana doa yang diajarkan oleh baginda Rosul.
“Ya! Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, cahaya pada lidahku, cahaya pada penglihatanku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada bagian kananku, cahaya pada bagian kiriku, cahaya pada bagian atasku, cahaya pada bagian bawahku, cahaya pada bagian depanku, cahaya pada bagian belakangku, cahaya pada seluruh jiwaku dan besarkanlah cahaya untukku”. (HR.Bukhari dan Muslim)
Konsentrasi dan khusyuk dalam berzikir mengingat Allah, mengosongkan dan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk dan pengaruh duniawi serta Riyadhoh (melatih bathin) dan lakukan dengan Mujahadah (kesungguhan) dalam mendekatkan diri kepada Allah merupakan kunci utama untuk mendapatkan Nur Ilahi. Bila Manusia Mendapat Nur Ilahi Pada hakikatnya Nur Ilahi yaitu Hidayah / Petunjuk yang diberikan kepada manusia yang sungguh-sungguh memohon kepada Allah dengan ritual yang tertentu disertai dengan ikhtiar / usaha.
Keistimewaan Nur Ilahi dapat berupa ilmu pengetahuan, kekayaan, kewibawaan, kekuatan, kecantikan, kebahagiaan dan sebagainya. Nur Ilahi yang Allah tanamkan pada hati manusia kemudian akan memancar pada anggota tubuh sehingga anggota tubuh tersebut mengeluarkan keistimewaannya yang bermacam-macam, misalnya: seorang yang sedang menuntut ilmu di bangku kuliah, setiap hari dengan cara berzikir sehabis shalat ia memohon kepada Allah agar dikaruniai Nur Kecerdasan, tanpa diduga ia mempunyai kecerdasan melebihi orang lain. Kata seorang sufi: ”Ilmu itu adalah cahaya dan cahaya itu tidak akan masuk pada orang yang berbuat maksiat” Atau seseorang yang usahanya sedang dilanda krisis dan kemudian dengan sungguh-sungguh memohon kepada Allah agar dikaruniai Nur Kesuksesan dengan cara bertawasul kepada orang yang shaleh, maka tanpa diduga usahanya akan bisa maju kembali dan sebagainya. Jadi keistimewaan Nur Ilahi bisa berbeda-beda tergantung pada apa yang diminta oleh manusia itu sendiri, dimana pada hakikatnya semuanya kembali kepada Allah.
“….dan barangsiapa yang yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah ia mempunyai cahaya sedikitpun”. (QS.Annur : 40)
Berdasarkan cerita di atas ada satu lg yg saya rasa penting untuk bangkitkan nur ilahi ni iaitu KESEDARAN ROH.
Pencerahan/makrifah melahirkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah melihat sesuatu sebagai apa adanya. Sedang persepsi adalah hijab atau penghalang ke arah melihat sesuatu sebagai apa adanya. Persepsi adalah produk daripada fikiran dan perasaan. Oleh kerana itu untuk mendapatkan pencerahan, persepsi harus dimatikan.
Pengetahuan yang sejati atau hakiki berada di atas persepsi. Apabila persepsi dimatikan barulah muncul pengetahuan sejati itu. Ilmu adalah satu sifat tuhan. Ilmu tuhan sifatnya luas meliputi seluruh alam samada yang nyata mahupun yang ghaib. Roh yang ditiupkan ke dalam Adam adalah essence dari tuhan sendiri, bukanlah satu ciptaan tuhan yang bermakna roh adalah bahagian dari tuhan. Maka oleh kerana roh adalah bahagian dari tuhan, ilmu yang diketahui oleh roh adalah ilmu yang setara dengan ilmu tuhan walaupun sedikit beza dari segi darjahnya kerana adanya proses nuzul atau penurunan penuju penzahiran. Begitu juga dengan sifat-sifat tuhan yang lain.
Atas dasar ini, dengan aktifnya kesedaran roh maka akan aktiflah pula sifat-sifat ketuhanan di dalam diri manusia. Lalu bagaimanakah cara untuk mengaktifkan kesedaran roh???? Soalan ini akan membawakan anda menuju kunci bagi makrifah.
Jawapannya.... Matikan persepsi melalui proses meditasi. Meditasi adalah satu aktiviti rohani iaitu memfokuskan seluruh kesedaran terhadap satu titik fokus. Semua ritual yang ada di dalam agama tujuannya adalah ini. Di dalam islam, titik fokus bagi kesedaran adalah Allah... Zikrullah. Inti bagi semua ibadah adalah zikrullah dan solat mengambil tempat sebagai zikir yang paling lengkap di mana fizikal, mental dan spiritual semuanya berzikir. Fizikal berzikir melalui gerakan tertib terutama rukuk dan sujud. Mental berzikir melalui penumpuan kepada Allah manakala spiritual berizikir dengan kesedaran kepasrahan kepada Allah. Kesemua elemen manusia berzikir secara serentak dan harmoni. Ini hanya ada di dalam ritual solat. Ibadah lain juga intinya adalah zikir. Puasa, zakat, haji dan lain-lain intinya adalah zikir, tetapi tidak selengkap ketika solat.
Inti utama bagi setiap ibadah adalah, menumpukan fikiran dan perasaan pada satu titik konsentrasi melalui proses yang berulang-ulang sehingga fikiran dan perasaan jadi semakin terbiasa dan semakin terfokus. Melalui proses ini, persepsi semakin berkurang dan berkurang dan kesedaran akan semakin mendalam dan mendalam sehingga akhirnya kesedaran roh mampu diaktifkan.
Di sini, objek konsentrasi fikiran akan sangat mempengaruhi laluan kita menuju pencerahan. Jika objek konsentrasi adalah objek-objek alam, bunyi-bunyian, imej-imej tertentu, warna-warna tertentu, cahaya-cahaya tertentu dan lain-lain sebagainya maka kesedaran kita boleh terbatas hanya pada level alam saja, belum menuju ke pencerahan ilmu-ilmu hakikat. Sekalipun begitu, kesedaran yang meningkat ke atas akan sangat banyak manfaatnya utk kehidupan kita di dunia ini.
Roh adalah potensi unlimited. Oleh itu untuk dapat mengaktifkan kesedaran roh, kita perlukan objek konsentrasi yang juga unlimited, iaitu Allah yang wujudnya tidak terbatas dan meliputi segala sesuatu. Pendek kata lagi, untuk menuju makrifah.......... Kuncinya adalah zikrullah.......... Yang harus dilakukan secara istiqamah, rileks dan pasrah.
Teringat ajaran guruku..
Berguru itu ada 3 level.
Pertama berguru dgn sesama manusia yang kundalininya sdh minima stabil di cakra jantung. Atau maqam nya sdh stabil di nafsul muthamainnah. Manusia ini adalah peribadi-peribadi yang sudah mampu berkomunikasi dgn Higher Self atau kesedaran Roh masing-masing yg mana sumber ilmunya adalah dari 'Library Ketuhanan'. Jika anda berguru kepada manusia-manusia yang belum sampai di situ, maka bimbingan darinya adalah semua dari rumusan-rumusan fikiran berdasarkan pengalaman yg analitikal. Pendek kata anda masih akan akn dibimbing oleh egonya.
Kedua, berguru dgn Higher Self anda. Ia juga digelar sebagai Kesedaan Roh. Kadang Juga dipanggil sbg Guru Sejati. Roh anda adalah Pusat Informasi, Pusat Kuasa, Pusat Kebijaksanaan, Pusat Kedamaian, pendek kata Sumber Tanpa Batas. Pada tahap ini, sumber informasi utama anda adalah Intuisi, atau ilham-ilham suci dan murni. Informasi-informasi ini akan sangat berguna utk menjadi panduan anda mengharungi perjalanan rohani yang seterusnya. Malah juga panduan terbaik utk anda mengolah kehidupan dunia anda. Orang barat mengenali tahap-tahap spiritual seperti ini melalui peratus keterbukaan sel-sel otak. Mengikut pengalaman sy peribadi, tahap ini adalah tahap di mana kundalini minima sdh stabil di cakra jantung. Golongan sufi menggelarnya sbg maqam nafsu muthmainnah. Kerana itu, utk murid sampai ke level ini, harus di inisiasi atau di tuning oleh manusia-manusia yang levelnya sdh stabil di sini. Jika ada yang berguru dgn jin dan sealam dgnnya, sy kira hanya akan belajar ilmu paranormal, bukan ilmu kesejatian.
Anda sebagai pencari kebenaran, selagi anda belum mencapai Higher Self, atau Kesedaran Roh anda, maka kebenaran yang anda pegang adalah kebenaran subjektif, kerana kebenaran itu belum selaras dgn Kebenaran Sejati yang ada di alam ilmu Tuhan, yang mana hanya boleh anda akses di dimensi roh anda. Melalui Kesedaran Roh inilah anda akan dibimbing langsung dgn ilmu-ilmu yang tidak lagi bersumber dari deria fizikal anda, tetapi langsung dari nurani anda sendiri.
Selagi anda masih belum mendapat bimbingan dari dimensi roh anda, maka ilmu dan pendapat anda adalah peribadi. Anda mentafsir hukum agama dgn persepsi, anda menilai semuanya dgn persepsi, bukan dgn ilmu yang hakiki sebagaimana mestinya.
Ada yang tanya, mungkinah kita manusia biasa ini mampu ke sana?
Kenapa tidak?
Potensi semua manusia sama.
Setiap tubuh adalah titian nabi Adam, yg membalut roh yg merupakan percikan-percikan Nur Muhammad.
Jadi anda semua mampu ke sana. Anda semua ada tiket utk melayakkan diri ke sana.
Sampai di sini dulu coretan kali ini.
No comments:
Post a Comment