Saturday, 21 January 2017

Hukum Kekekalan Energi


Jumlah energi di alam semesta menurut Hukum Kekekalan Energi  bersifat tetap. Ia tidak akan diciptakan lagi dan tidak akan pernah hilang. Artinya energi di alam semesta jumlahnya sama, sejak awal penciptaan hingga kemusnahannya nanti. Ia hanya berubah bentuknya.

Tuhan menciptakan alam semesta secara sempurna dan tidak mungkin melakukan tambal sulam. Semuanya telah disiapkan secara lengkap, termasuk besaran energi di dalamnya.
Walaupun jumlahnya selalu tetap, energi dapat berubah bentuk. Dalam proses-proses alam, terkadang air berubah menjadi uap. Kayu berubah menjadi bara api. Uranium menjadi bom. Listrik menjadi tenaga gerak dan lain sebagainya. Ketika beraktifitas sehari-hari, kita juga mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Gerakan tangan menjadi sebuah tulisan. Berolahraga menghasilkan badan sehat. Menuntut ilmu menghasilkan luasnya wawasan. Senyuman menghasilkan  rasa cinta. Energi amarah menghasilkan  rasa takut. Kunjungan ke rumah seseorang menghasilkan  keakraban dan lain sebagainya. Yang pasti, bagaimanapun berubahnya, jumlah energi pasti selalu tetap. Tidak ada energi yang hilang dan tidak ada yang ditambahkan.

Setiap hari kita mengeluarkan energi; ketika kita bekerja, menjamu tetangga, maupun ketika mengajar anak-anak tentang kesalehan. Semua tidak akan sia-sia, karena energi itu tidak hilang. Energi itu akan menghasilkan energi dalam bentuk lain yang dapat kita rasakan.

Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, nilai energi yang kembali, pasti sama dengan nilai energi yang dikeluarkan.  Energi yang kita keluarkan ini tersimpan di alam.
 Bila anda mengeluarkan energi sebesar 10 maka anda pasti akan mendapatkan balasan senilai 10.
Jadi ini sesuai dengan Hukum Newton 3 yaitu Hukum sebab akibat yang berbunyi sebagai berikut :
” Apabila sebuah benda pertama mengerjakan sebuah gaya pada benda ke dua , makabenda kedua akan memberikan gaya dengan besar yang sama kepada benda pertama, namun dengan arah yang berlawanan.“

Ternyata energi di dunia ini ada dua kategori yaitu  energi positif  dan energi negatif.  Bila kita melakukan aktifitas positif maka itu adalah energi positif .  Sebaliknya bila kita melakukan perbuatan negatif maka itu adalah energi negatif.

Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. ( Hukum Newton 3 atau hukum sebab akibat ) .
Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula.

Barangkali inilah yang disebut dengan hukum siapa menabur akan menuai .

Balasan dari perbuatan yang kita lakukan tergantung dari jenis energi yang kita keluarkan.  Apabila kita mengeluarkan energi positip maka akan berbuah kebaikan, kedamaian, kebahagiaan dan hal positif lainnya.  Sementara bila kita mengeluarkan energi negatif maka yang akan kita panen adalah penderitaan, musibah, bencana, rasa sakit,  diberi anak atau istri / suami yang berkelakuan menyimpang dan lain lain.
 
Sedangkan manusia itu sendiri adalah bagian dari hukum alam yang telah ditetapkan Tuhan. Karena hukum alam berjalan di bawah kehendak Tuhan, maka seakan−akan pahala dan balasan itu atas Kehendak−Nya, yang sebenarnya itu adalah kehendak manusia itu sendiri.

Bencana dan musibah di negeri kita yang datang silih berganti, baik itu bencana alam, kecelakaan pesawat, tawuran antar pelajar,  penjajahan ekonomi oleh pihak asing adalah buah dari energi negatif kolektif yang kita lakukan sebelumnya.  Baik berupa korupsi kolektif, perusakan hutan kolektif, eksploitasi alam tak terkendali dan aktifitas negatif lain yang kita lakukan secara kolektif.

Dan bila perjalanan ke depan kita masih menghiasi hidup dengan energi negatif maka yakinlah, musibah dan bencana yang lebih besar akan datang merusak negeri kita.  Keyakinan saya didasari oleh suatu kenyataan bahwa semua hukum alam berlaku umum dan pasti.

Begitu pula bekerjanya hukum kekekalan energi adalah sebuah kepastian.  Untuk itu, kita tak perlu melakukan energi negatif kolektif lagi untuk membuktikan bahwa hukum kekekalan energi benar-benar bekerja dalam kehidupan kita. Berhentilah menebar energi negatif, terutama energi negatif kolektip ,karena
energi yang ada dalam diri kita  terhubung dengan energi yang ada di alam semesta.

Pikiran, perasaan, dan tindakan semua adalah bentuk energi – frekuensi energi. Apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan dalam setiap saat datang kembali kepada kita untuk membentuk realitas kita. Energi bergerak dalam lingkaran. Jadi, apa yang terjadi di sekitar datang kesekitar kita. (Ada lingkaran lagi) gabungan pikiran, perasaan, dan tindakan semua orang di bumi menciptakan kesadaran kolektif kita. Ini menciptakan dunia yang kita lihat di depan kita.

Karena pikiran, perasaan, tindakan kita menciptakan dunia di sekitar kita, kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia yang damai, harmonis dan kelimpahan. Untuk melakukan ini, penting bagi kita untuk belajar mengendalikan pikiran kita, emosi dan tindakan, Frekuensi kita. Sebuah pemahaman yang baik tentang 12 hukum alam  semesta adalah suatu keharusan untuk anda belajar bagaimana menciptakan kehidupan yang Anda inginkan.

Di alam metafisik. Sebesar apapun keinginan anda, alam semesta tetap mandiri secara sempurna. Tak peduli anda orang yang lebih ramah atau lebih baik dari orang lain, tidak ada hubungannya, karena hukum mengaturnya demikian. Hukum hanya melakukan tugasnya. Tugas andalah yang harus menyadari keberadaan hukum itu dan menggunakannya untuk kepentingan kita. 12 hukum alam semesta ini akan membantu kita untuk memahami Diri kita sendiri lewat Alam Semesta.

No comments:

Post a Comment